Cahaya kuning matahari melesat-lesat..
Membias pada gerak jalanan yang mendadak berubah bagai tarian..
Membias pada papan-papan reklame..
Membias pada percik gerimis dari air mancur..
Membias diantara keunguan mega-mega. Maka langit bagaikan lukisan sang waktu, bagaikan gerak sang ruang, yang segera hilang..
Cahaya kuning senja yang makin lama makin jingga menyiram jalanan, menyiran segenap perasaan yang merasa diri celaka..
Mengapa tak berhenti sejenak dari upacara kehidupan..