SENANDUNG LUKA

Selaput pelangi membinar di kedua bola mata ini..
Kabut kesedihan masih saja menyelimuti raut wajahku..
Bulir – bulir air mata menetes tiada henti , membanjiri pipi..
Menetes jatuh membasahi dan menggenangi bumi pertiwi..


Ah..


Mengapa kau menghilang bagai sang surya yang tenggelam..??
Mengapa kau pergi saat taman hatiku tengah bersemi..??
Mengapa kau tak pernah mau peduli , akan jerit hati ini..??
Mengapa kau tak mengindahkan aku sama sekali..??


Ingin ku sesegera mungkin melupakanmu dan menghapusnya dari istana hatiku..
Namun bayang – bayang wajahmu senantiasa menghantui alam pikiranku..
Melekat erat di kedua bola mata ini dan tak pernah mau pergi..
Semakin kucoba untuk menepisnya , semakin rekat bayangmu menghampiri..


Ingin rasanya ku butakan saja kedua mataku..
Supaya aku tak lagi melihat bayangan cintamu..
Ku coba tuk menyapu kenangan tentangmu..
Namun aku tak pernah mampu..


Oh Tuhan.....


Apa yang harus kuperbuat..??
Apa yang mesti aku lakukan..??
Aku semakin tak kuasa menahan siksa yang menjerat..
Dan aku semakin tak berdaya..


Entah sampai kapan luka ini akan terus bersenandung..??